PRINSIP KERJA TELEVISI
Pesawat televisi akan mengubah sinyal
listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek
yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome),
gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih
dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna
alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G(green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.
Selain gambar, juga membawa suara ?
Selain gambar, pemancar televisi
juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar.
Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi
mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi
frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar
yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan
sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus
ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat
bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi adalah sinyal bidang
frekuensi dasar (base band).
Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise)
dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama
seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya
bukan 75 khz melainkan 25 khz.
Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chanel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.
- VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.
- VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.
- UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.
Sebagai contoh, saluran 3
disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan
suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.
BAGIAN-BAGIAN TELEVISI
Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
Rangkaian berfungsi untuk mengubah
arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh
rangkaian. Rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih pada PCB dan
daerah di dalam kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah
rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area).
Sementara itu, daerah di dalam kotak merah adalah output catu daya yang
selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV.

Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi ( penguat HF ), pencampur (mixer),
dan osilator lokal. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal
masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal
frekuensi IF.

Rangkaian penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala (tuner)
merupakan sinyal yang lemah dan yang sangat tergantung pada pada sinyal
pemancar, posisi penerima, dan bentang bentang alam. Rangkaian ini juga
berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam
interferensi pelayanan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.

Rangkaian Detektor Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai
pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar.
Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal
yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan
mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang di redam
adalah sinyal suara.
Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai
penguat sinyal luminan yang berasal dari deteltor video sehingga dapat
menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (automatic brightness level)
atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi
rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan
oleh kuat cahaya pada layar kaca.
Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi untuk
mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan
menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga
output yang dihasilkan menjadi konstan.

Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat
blok, yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal,
rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan
tinggi.

Rangkaian Audio
Suara yang kita dengar adalah hasil
kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh
modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal
pembawa gambar.

- JENIS SISTEM TELEVISI
SistJJENISem pemancar televisi yang kita kenal di antaranya:
- NTSC (National Television System Committee)
- PAL (Phases Alternating Line)
- SECAM (Sequential Couleur a Memorie)
- PALB
NTSC digunakan di Amerika Serikat,
sistem PAL di gunakan di Inggris, sistem SECAM digunakan di Perancis.
Sementara itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem PALB. Hal yang
membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi
pembawa dan pembawa suara.
Sistem Televisi Dasar di Dunia

ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق